Setelah Anda berlatih memperluas jangkauan mata sejauh beberapa kata dalam sekali lihat, kini Anda tentu tidak lagi membaca kata demi kata di sepanjang bahan bacaan, sehingga kecepatan membaca Anda sekarang akan jauh lebih meningkat.
Anda sekarang membaca beberapa kata sekaligus, dan hanya berhenti tiga kali pada setiap baris, kurang lebih seperti ini:
Kalau kita lihat, jangkauan lebar fiksasi mata kita di bacaan relatif konsisten, tetap dan berjarak sama.
Ini hal yang baik. Di tahap awal berlatih membaca cepat, lebar fiksasi yang konsisten seperti ini memang dianjurkan untuk melatih mata untuk selalu mengambil lebar fiksasi tertentu dengan kecepatan yang konsisten pula.
Namun pada tahap yang lebih lanjut, seorang pembaca cepat sebenarnya tidak harus membaca seluruh teks, atau semua jenis buku, dengan kecepatan yang tetap, konsisten, dan dengan lebar fiksasi yang relatif sama seperti contoh tadi.
Sama seperti mengemudikan kendaraan, kita hanya perlu mengerem ketika melalui tikungan yang sulit, namun bisa menambah kecepatan pada jalan yang lurus dan lapang.
Sebagaimana pernah dikemukakan pada artikel “Kebiasaan Buruk Membaca: Membaca Secara Linear†yang lalu, bahwa pada setiap bab, sub-bab, maupun pada setiap paragraf, selalu ada gagasan inti dan informasi tambahan. Penulis sedang berusaha menyampaikan gagasan inti, dan sisanya adalah informasi tambahan yang digunakan untuk memperjelas gagasan inti.
Nah. Kita sebenarnya hanya perlu mengurangi kecepatan baca ketika kita ‘melintasi’ gagasan inti maupun pikiran utama penulis. Kita juga mungkin perlu sedikit mengurangi kecepatan ketika kita menemukan sebuah kata atau istilah baru yang masih asing bagi kita, sebuah argumentasi tertentu yang perlu dipahami lebih dalam, atau semacam itu. Namun pada informasi lain yang sifatnya kurang penting, kita bisa meneruskan membaca dengan kecepatan penuh dan memperlebar jangkauan fiksasi mata kita pada jenis-jenis kata atau gaya kalimat yang sudah sangat familiar bagi kita.
Demikian pula, pada jenis-jenis bacaan ringan, kita bisa membaca dengan kecepatan penuh. Dan pada jenis-jenis bacaan yang sedikit rumit, saintifik atau teoretik, kita bisa sedikit mengurangi kecepatan baca kita, terutama pada istilah-istilah maupun konsep yang perlu kita pahami dengan baik. Namun ketika kita kembali melintasi bagian-bagian yang ringan, mudah, atau sudah kita pahami dengan baik, kita bisa kembali memacu kecepatan baca kita secara penuh.
Di halaman-halaman awal ketika kita baru membaca sebuah buku baru, kita mungkin perlu mengawalinya dengan kecepatan baca sedang, atau misalkan memerlukan tiga atau empat kali fiksasi dalam setiap baris bacaan. Namun semakin ke belakang, ketika kita sudah semakin familiar dengan gaya bahasa penulis maupun istilah-istilah yang digunakannya, kita bisa mengurangi jumlah fiksasi. Dengan demikian, kecepatan baca kita pun semakin meningkat pula.
Contohnya adalah seperti berikut ini, yang saya ambil dari buku Speed Reading for Beginners:
Nah. Pada contoh di atas, lebar fiksasi tidak lagi konstan, melainkan bervariasi bergantung pada perbedaan familiaritas gaya bahasa yang digunakan penulis. Anda juga bisa menggunakan variasi ini bergantung pada istilah maupun tingkat kesulitan gaya penyampaian yang digunakan penulis.
Selamat mencoba.
Download Buku "Speed Reading for Beginners"
Bagaimana membaca 2 kali lebih cepat.
Telah didownload lebih dari 30.000 orang.
Download Sekarang.
Terima kasih atas infonya.
Terkadang membaca dengan cepat dapat membuat saya pusing. Bagaimana mengatasinya?
Rasa pusing terjadi ketika mata dan otak belum terbiasa membaca pada kecepatan lebih tinggi. Coba naikkan kecepatan baca secara bertahap, nanti lama kelamaan akan terbiasa dan pada akhirnya bisa membaca cepat dengan nyaman.
assalamualikum, mas noer. sungguh berguna sekali artikelnya? semoga tetap konsekwen menulisnya dan beri info kepada kita, terimakasih.
Terima kasih, info nya yang berguna sekali bagi kita kita yang sudah jarang membaca dengan serius. Masalah yang sering terjadi saat membaca cepat, tergantung dengan niat yang jika kurang kuat agak lama waktu yang diperlukan. Kalau masalah yang ingin kita bahas mendapatkan tekanan dari bos atau dead line yang mepet baru bisa konsisten dalam membaca. apa ya kiat kiat yang perlu saya perhatikan mas Noer ?
Kiat sederhananya jadikan membaca sebagai sebuah kebiasaan. Coba tetapkan waktu setiap hari di mana Anda dengan serius membaca. Misalnya di dalam bus ketika berangkat ke kantor. Atau ketika jam istirahat makan siang, atau waktu-waktu lainnya. Jika membaca sudah jadi kebiasaan, maka kecepatan dan pemahaman yang cepat pun akan konsisten didapatkan.
Sejak suka baca buku dg metode speed reading.. saya jdi suka menulis hehe..thanks y kak Noer 🙂
Wah selamat atas kebiasaan menulisnya Hinfa. Semoga bisa terus diasah untuk berkarya.
terima kasih mas nur.
Its very good. Semoga Allah akan membalas kebaikan anda sebagai Deposito Kebaikan kelak di dunia maupun akhirat. Amin.
Dan Terimakasih Banyak Mas Muhammad Noer.