Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang suka membaca akan lebih bahagia dibandingkan yang tidak. Benarkah?

Menurut studi yang dilakukan tahun 2013 oleh Emory University menunjukkan hasil scan otak antara orang yang hobi membaca dan yang tidak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa otak orang yang suka membaca lebih aktif dibandingkan mereka yang tidak suka membaca.

Bagian otak yang paling aktif dari mereka yang suka membaca ini ada di bagian korteks temporal kiri. Ini adalah bagian otak yang terkait dengan pemahaman bahasa. Hal itu ternyata membuat seseorang lebih mudah untuk merasakan empati kepada orang lain. Nah, orang-orang yang mudah berempati pada umumnya adalah orang yang lebih bahagia.

Hasil penelitian ini didukung juga oleh penelitian lain yang dilakukan oleh Matthijs Bal dan Martijn Verltkamp. Hasil penelitian kedua orang ini menunjukkan bahwa orang yang suka membaca akan lebih mudah memahami perasaan orang lain.

Membaca Novel Sangat Bermanfaat Bagi Kita

manfaat membaca novel untuk kehidupan



Membaca novel sering dianggap sebagai kegiatan yang membuang-buang waktu. Padahal, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi otak seseorang. Kedua hasil penelitian yang disebutkan di atas dilakukan kepada orang-orang yang hobi membaca novel, khususnya novel fantasi.

Hal ini karena dalam novel, seseorang akan merasakan perbedaan karakter dari setiap tokoh yang ada. Dengan memahami perbedaan karakter setiap tokoh, maka pembaca novel juga akan terlibat dalam perasaan dan emosi yang dialami oleh tokoh-tokoh tersebut. Inilah yang membuatnya bisa menjadi lebih mudah berempati.

Bahkan, untuk mendukung kedua penelitian tadi, Loris Vezalli di tahun 2014 juga melakukan penelitian. Hasil penelitiannya yang dimuat dalam The Journal of Applied Social Psychology menunjukkan, mereka yang suka membaca novel fantasi seperti Harry Potter akan bisa menjadi lebih bijak dan toleran.

Orang yang toleran biasanya akan lebih berbahagia dibandingkan mereka yang tidak toleran. Walaupun mereka gampang merasakan kesedihan dan kesulitan orang lain, namun mereka dapat menjadi teman yang lebih baik. Karena banyak teman inilah, maka mereka akan merasa lebih berbahagia.

Jarang Membaca Bisa Berakibat Buruk Bagi Otak

bahaya kurang membaca

Orang yang suka membaca lebih berbahagia dibandingkan yang tidak suka membaca. Selain karena lebih mudah memahami orang lain, lebih bijak, dan lebih toleran, orang yang suka membaca juga cenderung lebih sehat. Orang yang sehat biasanya lebih bahagia dibandingkan mereka yang gampang sakit.

Kegiatan membaca memang diketahui sangat bermanfaat bagi kesehatan, khususnya kesehatan otak. Kegiatan membaca akan memberikan rangsangan-rangsangan yang dibutuhkan otak untuk tetap sehat.

Sebaliknya, orang yang jarang atau hampir tidak pernah membaca, otaknya akan kekurangan rangsangan. Hal itu bisa membuat otaknya menjadi lebih cepat rusak. Dengan demikian, beberapa penyakit otak seperti dementia dan Alzheimer akan lebih mudah menyerang mereka yang tidak suka membaca.

Orang Indonesia Lebih Mudah Terserang Penyakit Otak

penyakit akibat tidak suka membaca

Sayangnya, penyakit akibat kerusakan otak ini sangat rentan dialami oleh orang Indonesia. Pasalnya, hampir 90 persen orang Indonesia tidak memiliki kebiasaan membaca, alias tidak suka membaca.

Membaca belum menjadi sebuah gaya hidup bagi kebanyakan orang Indonesia. Orang Indonesia malah lebih suka menyibukkan diri dengan gadget atau menonton televisi.

Walau gadget sebetulnya bisa menjadi sarana untuk melakukan kegiatan membaca, namun orang Indonesia lebih suka menggunakannya untuk media sosial. Memang ada yang bisa dibaca di media sosial, tapi itu masih sangat kurang untuk mendapatkan manfaat membaca yang sesungguhnya.

Penyebab lain, orang Indonesia sering beranggapan bahwa membaca adalah kegiatan yang membuang-buang waktu. Masalahnya, saat membaca, maka orang tidak akan bisa melakukan kegiatan lain. Inilah yang dianggap menjadi kurang produktif.

Belum lagi, kegiatan membaca biasanya tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Ini membuat banyak orang memilih untuk melakukan hal lain yang dianggap tidak memerlukan waktu sebanyak membaca.

Tentu saja anggapan itu bisa diluruskan. Membaca sama sekali bukanlah kegiatan yang membuang-buang waktu. Apalagi jika Anda mengetahui banyaknya manfaat kegiatan membaca.

Membaca juga tidak harus dilakukan dalam waktu lama. Membaca bisa dilakukan dalam waktu yang lebih singkat. Caranya, dengan mempelajari teknik membaca cepat. Dengan teknik membaca cepat, maka waktu yang dibutuhkan untuk membaca bisa berkurang hampir dua kali lipat.

Download Buku "Speed Reading for Beginners"

Bagaimana membaca 2 kali lebih cepat.
Telah didownload lebih dari 30.000 orang.
Download Sekarang.

GRATIS!